Kementerian Pertahanan (Kemhan) terus berupaya meningkatkan kemampuan
alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Menteri Pertahanan
(Menhan) Purnomo Yusgiantoro menargetkan pada 2024 kekuatan pokok
minimum (essensial minimum forces) terpenuhi."Lima tahun ini kita
akan bikin beberapa kapal selam, tapi tak bisa disebutkan jumlahnya,"
ujarnya dalam pertemuan dengan pimpinan redaksi media massa di Kemhan,
Rabu (27/7) malam.
Saat ini, Indonesia baru memiliki dua kapal
selam buatan DSME Korea Selatan tipe U-209. Sebelumnya tersiar kabar
pembangunan kapal selam mencapai empat unit.
Untuk pembuatan kapal
selam, saat ini baru 40 sampai 50 persen kandungan lokal yang mampu
dibuat PT PAL. Seiring berjalannya waktu dengan proses alih teknologi,
pihaknya menjamin lima tahun lagi anak negeri mampu membuat kapal
sendiri.
Dijelaskan Purnomo, kekuatan perairan wilayah Indonesia
barat dan timur terus diperkuat. Untuk di barat, pihaknya menetapkan
setiap tahun terjadi penambahan 10 kapal cepat rudal (KCR) selama 13
tahun ke depan. Kapal jenis ini berfungsi sebagai kapal patroli untuk
menjaga keamanan wilayah laut dari perompak dan penyusup.
Kapal
sepanjang 70 meter tersebut, kata dia, bisa dilengkapi rudal dan
komponen persenjataan lain. "Kapal jenis ini cocok dengan lautan di
barat yang tidak dalam dan tenang."
Untuk memperkuat wilayah
Indonesia timur, pihaknya memesan kepada PT PAL untuk membangun beberapa
kapal fregat. Selain lincah, kapal berjenis perusak tersebut sesuai
untuk digunakan patroli di perairan yang dikenal dalam dan berombak
besar tersebut.
Khusus matra udara, Purnomo menyatakan tahun ini
akan menambah tiga radar untuk mengkover wilayah udara yang bolong.
Rencananya dipasang di Timika, Kepulauan Aru, dan wilayah Maluku.
Pemasangan radar itu untuk menambah daya deteksi kekuatan radar yang
telah beroperasi di Biak dan Kupang.
sumber :republika.co.id