Calon ibu yang mengkonsumsi yoghurt rendah lemak lebih mungkin memiliki anak yang menderita asma.
Analisis
terhadap kebiasaan puluhan ribu wanita hamil juga mengaitkan yoghurt
rendah lemak dengan demam akibat alergi. Para peneliti dari Harvard
School of Public Health di AS mengatakan kemungkinan lemak itulah yang
melindungi terhadap alergi.
Penelitian sebelumnya telah mengaitkan produk susu rendah lemak dengan kesulitan kehamilan.
Dalam
studi terbaru ini lebih dari 60 ribu perempuan ditanyai tentang
kebiasaan makan mereka saat hamil. Kesehatan bayi mereka kemudian
dilacak sampai usia tujuh tahun. Hasilnya menyatakan susu membantu
menangkal asma.
Namun
yoghurt rendah lemak tampaknya melakukan sebaliknya. Anak-anak yang
ibunya mengonsumsi yoghurt rendah lemak saat mengandung memiliki 60
persen kemungkinan menderita asma hingga usia tujuh tahun dibandingkan
mereka yang tidak mengonsumsinya.
Kemungkinan
mereka demam juga tiga kali lebih tinggi daripada anak-anak lain,
sebagaimana diungkap dalam konferensi tahunan European Respirator
Society.
Peningkatan
risiko itu hanya berlaku untuk yoghurt rendah lemak yang mengandung
buah. Namun para peneliti tidak dapat menjelaskan mengapa hal ini
terjadi.
Mereka
mengatakan produk susu penuh lemak mungkin mengandung lemak yang
membantu program sistem kekebalan calon bayi yang menjauhkannya dari
alergi.
Juga
mungkin terjadi bahwa yoghurt rendah lemak dengan buah mengandung
bahan-bahan yang meningkatkan risiko asma dan demam. Atau juga mungkin
yang makan yoghurt semacam ini kurang sehat.
Penelitian
sebelumnya, juga dari Harvard, mengungkapkan bahwa memakan produk susu
rendah lemak dapat meningkatkan risiko infertilitas.
wah harus hati - hati niih bagi teman teman yg lagi hamil agar tidak meminum yoghurt
http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2011/09/17/brk,20110917-356776,id.html?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter