Kebocoran kompresi bisa diartikan hilangnya tekanan di ruang silinder yang berfungsi membantu proses pembakaran. Sehingga mampu membuat terjadinya pembakaran sempurna dan menghasilkan power besar.
Tanda kompresi bocor bisa diketahui pakai alat ukur juga bisa dilihat dari fisik komponen. Hanya saja, prosesnya tetap butuh alat bantu. Tentunya juga ketelitian saat melakukan pemeriksaan.
“Paling gampang pakai compression tester. Alat ini cukup ditancapkan di lubang busi, kemudian mesin dislah untuk mengetahui besarnya tekanan kompresi. Bila di bawah angka standar, kebocoran bisa dari ring seher lemah atau bocor dari klep ,” beber Dendy Apriyadi alias Odoy mekanik di Jl. Raya Gadog, depan Cafe Dumati, Bogor yang mantan mekanik resmi Suzuki di Cibinong.
Sebaliknya jika tidak pakai alat ukur. Mekanik sering melacak kebocoran kompresi dengan cara melihat fisik komponen di seputar ruang bakar. Salah satunya dengan melihat warna elektroda busi.
"Kalau setingan spuyer dibikin irit tapi masih boros, artinya kompresi di ruang bakar lemah. Sehingga gas bakar di dalam ruang bakar ada yang tidak ikut terpatik api busi. Mesin pun kerap terjadi knocking,” timpal Marsudi alias Mas Di, mekanik Stebo Racing dari Jl. Raya Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Kebocoran kompresi juga bisa dilacak dari paking head. Dengan memberi tetesan oli untuk menandakan bagian bocor. Kalau ada asap putih atau bergelembung, bisa dipastikan ada kebocoran.
Penyebab lainnya bila sitting klep banyak kotoran atau klep bengkok. Bahkan bisa terjadi bila ring seher lemah, salah posisi ring atau dinding silinder tergores.
TANDA AWAMOrang awam atau yang tidak tahu soal kompresi bocor, sebetulnya bisa membaca kebocoran kompresi dengan beberapa cara. Indikator paling kentara bisa dirasakan saat motor akan dinyalakan atau pada saat motor sedang dipakai jalan.
“Nah, tanda kompresi bocor saat akan dinyalakan misalnya pakai engkol atau kick starter kompresi seperti loss, atau tidak ada tekanan sama sekali. Apalagi pakai elektrik starter dijamin nggak mau hidup. Soalnya gas bakar bertekanan rendah sulit untuk dipatik api busi,” ujar Marsudi.
Ciri lain yang paling menonjol adalah tarikan motor terasa lelet meski grip gas sudah dibuka penuh. Bahkan putaran mesin saat langsam atau di rpm tinggi pun terkadang hilang. Lalu yang paling gampang dilihat dan dirasakan adalah bensin lebih cepat boros dan busi malah jadi lebih cepat mati.
Gampang toh!