Penelitian pemanfaatan data satelit penginderaan jauh untuk kelautan sudah cukup lama kami lakukan, yaitu dimulai sejak tahun 1986 dengan penelitian SST (Sea Surface Temperature) bekerjasama LAPAN dengan Tokai Fisheries Research Laboratory Tokyo pimpinan DR. Tomosada. Pada saat itu penelitian mempergunakan data NOAA AVHRR dan Buoy untuk meneliti SST, deteksi thermal front/upwelling. Penelitian itu terus dikembangkan kerjasama LAPAN dengan LON-LIPI dan IPB, yang hasilnya pada tahun 1999 dengan mengajak pihak swasta PT. Geoinfo dilakukan ujicoba penerapan informasi zona potensi penangkapan ikan (ZPPI) dari SST data Satelit NOAA untuk beberapa wilayah. Sejak tahun 2001 informasi ZPPI telah disosialisasikan dan didistribusikan tiap hari kepada nelayan di beberapa projek area yang wilayah perairannya hampir meliputi seluruh Indonesia.
Sambil diimplementasikan pada tahun 2003 dengan mempergunakan Data Satelit Terra dan Aqua MODIS produksi informasi ZPPI ditambahkan parameter oseanografi kandungan klorofil-a dan arus. Dimana pengembangan didasarkan dengan kemajuan teknologi dan feedback dari nelayan untuk meningkatkan akurasi ZPPI di beberapa daerah seperti Situbondo, Pekalongan, Bali, Bangkalan, Bengkulu, Manado, Biak, Padang, Balikpapan, Parepare dan Nusa Tenggara Timur.
Metodologi produksi informasi ZPPI adalah dari Data NOAA-AVHRR / Terra Aqua MODIS digunakan untuk mendapatkan sebaran SPL, yang selanjutnya digunakan untuk mendeteksi lokasi terjadinya upwelling/thermal front sebagai indikator tempat berkumpulnya ikan. Data Terra/Aqua MODIS juga digunakan untuk mendapatkan sebaran konsentrasi klorofil-a sebagai gambaran produktivitas primer perairan. Berdasarkan data upwelling/thermal front dan konsentrasi klorofil-a yang tinggi diidentifikasi daerah-daerah fishing ground yang selanjutnya dinyatakan sebagai ZPPI. Daerah upwelling/thermal front ditandai dengan adanya perubahan suhu permukaan laut yang tajam, dengan gradien suhu minimal 0.5°C dalam jarak 3 km.
Potensi ikan yang memungkinkan dideteksi mempergunakan metode ini adalah jenis ikan pelagic kecil seperti sardinella longiceps (lemuru), decap-terus spp. (layang), rastrelliger spp. (kembung), euthynnus spp. (tongkol) dan megalaspis cordyla (selar) hingga ikan tuna. Informasi ZPPI ini umumnya diperuntukan bagi nelayan yang memiliki daerah tangkapan 5 mil lebih dari pantai dan paling efektif untuk nelayan yang menggunakan alat tangkap purse seine, dimana nelayan seperti ini yang populasinya sudah cukup banyak di Indonesia dengan memiliki kapal dengan bobot lebih dari 5 GT, dan nelayan ini banyak mendukung usaha peningkatan hasil tangkapan ikan, kesejahteraan nelayan, dan kontribusi perikanan tangkap untuk pendapat asli daerah (PAD).
Dalam program pengenalan penggunaan ZPPI yang dilakukan oleh LAPAN tersebut, nelayan terlebih dahulu dibekali pengetahuan tentang cara menggunakan alat bantu posisi yaitu global pisitioning system (GPS) dan fish finder untuk mendeteksi kepastian keberadaan gerombolan ikan setelah nelayan sampai di lokasi yang ditunjukkan pada ZPPI.
Produksi informasi spasial ZPPI di LAPAN dimaksudkan untuk membantu nelayan dalam upaya peningkatan hasil tangkapan ikan dan efisiensi dengan cara memperpendek waktu operasi penangkapan ikan. Produksi informasi ZPPI telah dilaksanakan pada perairan Nanggroe Aceh Darussalam, Medan, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Madura, Selatan Banten dan Jawa Barat, Laut Bali, Selat Bali, Selatan Bali dan Lombok, Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Sawu, Laut Timor, dan Biak. Informasi ZPPI tersebut telah didistribusikan ke daerah Sabang, Batam, Sibolga, Medan, Padang, Bengkulu, Bangka, DKI, Pelabuhan Ratu, Garut, Ciamis, Indramayu, Karawang, Cirebon, Pekalongan, Tuban, Banyuwangi, Situbondo, Sambas, Balikpapan, Makassar, Manado, Parepare, Pangkep, Denpasar, Kupang, dan Biak.
Program ZPPI untuk nelayan ini, LAPAN bekerjasama dengan BRKP-DKP, BPPT dan Diknas melalui SMK Nautika juga telah disosialisasikan dan berharap terus bisa dikembangankan dan dimanfaatkan oleh institusi terkait, swasta dan masyarakat nelayan.
Metodologi : akuisisi data satelit, pengolahan data SST & klorofil, analisis ZPPI, pengiriman informasi ZPPI harian melalui Fax, implementasi di laut mempergunakan GPS
Contoh informasi ZPPI harian salah satu projek area dicetak ukuran A4 untuk di Fax
Projek Area yang pernah & sedang dikerjakan sejak tahun 2001
sosialisasi & pembekalan materi bagi nelayan
uji coba di laut bersama nelayan (telah diuji coba di 22 projek area)
“nelayan pergi ke laut untuk menangkap ikan, bukan mencari ikan”
oleh :
DR.Ir. Dony Kushardono, M.Eng.
DR. Bidawi Hasyim, M.S.
Dra. Maryani Hartuti, M.Sc.
sumber :
Bidang Pengembangan Teknologi Penginderaan Jauhini baru perlu kita telusuri adanya tehnologi yg sabngat prospek untuk nelayan masalembu.........