Editselamatan 7 hari, sunnah apa tidak ?by
Atval Atval Atval on Saturday, June 19, 2010 at 10:03am
Bismillah hir rohman nir rohim :
Alhamdulillah, Pagi yang cerah Sabtu 19 Juni 2010 kita masih menghirup udara kehidupan di planet ini. Sejenak kita simak tulisan di bawah ini :
Perbuatan yang kita lukakukan berdasar syariat disebut IBADAH dan Pahalanya mengalir ke kubur ibu bapak kita yang meninggal dengan tanpa mengurangi pahala orang yang mengerjakannya. Acara kirim do’a 3,7, 40 hari, 1 tahun ( Haul ), 1000 hari dst.. hanyalah metode dakwah para Da’i jaman dulu. Sebuah metode jika sudah tak relevan apalagi sudah terlihat gejala penyimpangan dengan selayaknya walau dengan “berat hati” kita tinggalkan demi menyelamatkan syariat sempurna yang di bawa rasulullah SAW.
Anda lihat orang – orang malas shalat, Puasa dst.. Lantaran ia pikir dia bisa “Beli Pahala” dengan mengundang orang do’a bersama. Setelah itu dia berpuas diri bahwa dia telah melakukan banyak kebaikan dengan banyaknya orang yang datang.
Lebih menyedihkan lagi kalangan tak mampu sekalipun seakan di “PAKSA” atau “TERPAKSA” menyelenggarakan acara ini walaupun itu diluar kemampuannya.
Kebiasaan/Adat ini telah menjadikan orang cenderung membicarakan mereka yang “Tidak Menyelenggarakan” ini dari pada mereka yang tidak Shalat, Puasa, dst.. Mari kita ber “Imajinasi” walau kita awam dalam hal ini “Beginikah cara yang di lakukan oleh Rasulullah dulu”,jawabannya hanya IA atau TIDAK ( bukan bid’ah atau TIDAK, kita belum SIAP ke situ ).
Ibrahim bertanya kepada kaumnya “ kenapa kalian menyembah berhala – hala itu ? “
Jawab mereka : “Kami mendapati nenek moyang kami melakukan ini sejak dulu”
Kemudian Ibrahim dikucilkan oleh kaumnya . Bagaimana dengan Anda ?
Sahabat bertanya kepada Rasul adakah kebaikan yang dapat dia berikan bagi orang tuanya yang telah meninggal Jawab rasul “Apabila Kamu Puasa Orang Tuamu Mendapatkan Pahalanya Juga....”. Sudahkah anda Puasa, Shalat, dst..? Kenapa kita mesti menunggu 40,100 hari dst…?!
Anda tahu Islam ada ASAS salah satunya adalah Shalat, meninggalkan Shalat 1x dengan sengaja adalah “Kafir” ancamannya Neraka, demikian di jelasakan.
Meninggalkan Adat/Kebiasaan di luar syari’ah apa ancamannya ?!
Sebenarnya berada di atas Syari’at lebih mendekatkan anda pada keselamatan dan lebih menjadikan anda sebagai “Anak Shaleh” demikian seperti maksud dalam Hadits. Adakah yang lebih berarti selain petunjuk dari Rasul ?! ada apa tidak ada ?!
Anda perlu Tahu selain Rasulullah tak ada lagi orang yang tahu petunjuk pada keselamatan, Ulama dan orang tua kita sekalipun tidak mempunyai hal ini. Mereka semua hanya mengambil dari apa yang telah di bawa Rasul dan berusaha berada di atasnya sampai mati.
Inilah pangkal keselamatan dan kejayaan kita di Akhirat kelak.
Masalahnya sekarang kita telah tinggal kan yang “POKOK” dan mengangkat “Tambahan – Tambahan” yang datang kemudian. Terlepas dari persoalan ini “Bid’ah” atau “Tidak bid’ah” anda punya kewajiban mencari tahu hal ini. Kata Pak haji teman saya “ Kawan – kawan saya itu kalau untuk acara Maulid/Isro’ dsb. mereka seakan memiliki energi untuk itu, misalnya bermusyawarah, mencari pendanaan, mendirikan panggung dekorasi dll., ketika mendengar Adzan mereka berhenti sejenak saya pikir mau Shalat eh ternyata TIDAK “. Pembaca sekalian bagaimana pendapat anda mengenai hal ini ? Lihat sekeliling anda ? pasang mata pasang telinga buka makrifat cara pandang ! Untuk selamat dari terkaman singa kita perlu WASPADA, bagaimana untuk selamat dari NERAKA ?!
Dunia sementara Akhirat selama – lamanya
Kejayaan kita hanya pada amal Agama yang sempurna
Tiada Tuhan selain Allah
Wassalam,
Tuban-Kuta, 19 Juni 2010